What I'm thinking about .......

Senin, 28 Januari 2013

Laporan Termokimia

TERMOKIMIA

Risma Sri Ayu
123020149
Asisten : Nadya Charisma Putri
Tujuan Percobaan : Untuk mempelajari bahwa setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energi, perubahan kalor dapat diukur atau dipelajari dengan percobaan yang sederhana, dan reaksi kimia dapat berlangsung secara eksoterm dan endoterm.
Prinsip Percobaan : Hukum Black yang berbunyi “Kalor yang diserap akan sama dengan kalor yanng dilepas”, Hukum Lavoiser yang berbunyi “Setiap reaksi kimia massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”, dan Hukum Hess yang menyatakan “Kalor yang dibebaskan atau diserap tidak bergantung pada jalannya reaksi tetapi bergantung pada keadaan awal dan akhir”.
Metode Percobaan    :
Description: termokimia 1.png
Gambar 1. Metode percobaan penentuan penetapan kalorimetri
Description: termokimia 2.png
Gambar 2. Metode percobaan penentuan kalor reaksi Zn + CuSO4

Description: termokimia 3.png
Gambar 3. Metode percobaan kalor etanol dalam air

Description: termokimia 4.png
Gambar 4. Metode percobaan kalor penetralan HCl + NaOH

Hasil Pengamatan     :
Tabel 1. Hasil Pengamatan
No
Percobaan
Hasil
1
Penentuan tetapan kalorimetri
Td = 299 K
Tp = 363 K
Tc = 315 K
Q1 = 2675,2 J
Q2 = 8025,6 J
Q3 = 5350,4 J
K = 5350,4 J/K
a = 311,8
b = 0,0002
2
Penentuan kalor reaksi Zn(s) + CuSO4(aq)
Tc = 304 K
Td = 300 K
T1J = 4 K
Q4 = 1337,6 J
Q5 = 642,048 J
Q6 = 1979,648 J
a = 303
b = 3,2
3
Penentuan kalor etanol dalam air
Taq = 298 K
Tet = 298 K
TM = 298 K
TA = 304,205 K
T2J = 6,205 K
Q7 = 446.8642 J
Q8 = 345,4944 J
Q9 = 2074,3106 J
Q10 = 2867,3106 J
H = 4551,2867 J/mol
a = 304,16
b = 0,02
4
Penentuan kalor penetralan HCl + NaOH
THCl = 300 K
TNaOH = 299 K
TM = 299,5 K
TA = 303,715 K
T3J = 4,215
Q11 = 784,4958 J
Q12 = 1409,496 J
Q13 = 2193,9918 J
H = 3207,59 J/mol
a = 303
b = 0,26
(Sumber:Risma Sri Ayu, Meja 3, Kelompok F, 2012)

Grafik 1. Penetapan kalorimetri
Grafik 2. Penentuan Kalor Zn + CuSO4

Grafik 3. Penentuan Kalor Etanol dalam Air

Grafik 4. Penentuan Kalor Penetralan HCl + NaOH

Pembahasan :
Termokimia merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari kalor reaksi yang terlibat dalam suatu reaksi kimia. Oleh karena kalor reaksi adalah suatu bentuk energi dan sebagian besar reaksi kimia berlangsung pada tekanan tetap, maka kalor reaksi dinyatakan sebagai perubahan entalpi (H). (Brady,1999)
Menurut hukum Hess, karena entalpi adalah fungsi keadaan, perubahan entalpi dari suatu reaksi kimia adalah sama, walaupun langkah-langkah yang digunakan untuk memperoleh produk berbeda. Dengan kata lain, hanya keadaan awal dan akhir yang berpengaruh terhadap perubahan entalpi, bukan          langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapainya hal ini menyebabkan perubahan entalpi, bukan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapainya. Hal ini menyebabkan perubahan entalpi suatu reaksi dapat dihitung sekalipun tidak diukur secara langsung. Caranya adalah dengan melakukan operasi aritmatika pada beberapa persamaan reaksi yang perubahan entalpinya diketahui. Persamaan-persamaan reaksi yang perubahan entalpinya diketahui. Persamaan-persamaan reaksi tersebut diatur sedemikian rupa sehingga penjumlahan semua persamaan akan menghasilkan reaksi yang kita inginkan. Jika suatu persamaan reaksi dikalikan (atau dibagi) dengan sutu angka, perubahan entalpinya juga harus dikali (dibagi). Jika persamaan itu dibalik maka tanda perubahan entalpi harus dibalik pula (yaitu menjadi –ΔH). (Johari, 2006)
Termokimia merupakan penerapan hukum pertama termodinamika terhadap peristiwa kimia yang membahas tentang kalor yang menyertai reaksi kimia.Termodinamika kimia dapat didefenisikan sebagai cabang kimia yang menangani hubungan kalor, kerja dan bentuk lain energi, dengan kesetimbangan dalam reaksi kimia dan dalam perubahan keadaan. Termokimia erat kaitannya dengan termodinamika, karena termokimia menangani pengukuran dan penafsiran perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan dan pembentukan larutan.(Anonim,2012)
Termodinamika merupakan ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi di dalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa tehnologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan energi. (Anonim,2012)
Suatu sistem termodinamika adalah suatu masa atau daerah yang dipilih untuk dijadikan obyek analisis. Daerah sekitar sistem tersebut disebut sebagai lingkungan. Batas antara sistem dengan lingkungannya disebut batas sistem (boundary), aplikasinya batas sistem merupakan bagian dari sistem maupu lingkungannya, dan dapat tetap atau dapat berubah posisi atau bergerak.Penerapan hukum termodinamika pertama dalam bidang kimia merupakan bahan kajian dari termokimia. Hukum I Termodinamika menyatakan:“Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, atau energi alam semesta adalah konstan.” (Anonim,2012)
Reaksi kimia berlangsung disertai perubahan energi berupa penyerapan atau pelepasan kalor (panas). Reaksi kimia yang melibatkan penyerapan kalor disebut reaksi endoterm, sedangkan reaksi kimia yang melibatkan pelepasan kalor disebut reaksi eksoterm.(Anonim,2012)

Kesimpulan :
Dari percobaan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa yang termasuk reaksi eksoterm adalah penetapan kalorimeter dan penentuan kalor Zn + CuSO4, yang termasuk reaksi endoterm adalah penentuan kalor etanol dalam air, sedangkan penentuan kalor penetralan HCL + NaOH merupakan reaksi penetralan asam basa yang tidak termasuk dalam reaksi eksoterm maupun reaksi endoterm.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Termokimia dan Entalpi.http://ramadhanakurnia.blogspot.com/. Accessed: 31 Desember 2012
Brady, J.E.1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid Satu.Binarupa Aksara:Jakarta
Johari, J.M.C., Rachmawati, M. 2006. Kimia 2. Jakarta: Penerbit Esis. Halaman: 55-60