What I'm thinking about .......

Selasa, 25 Desember 2012

" Kita semua "
" mempunyai seseorang yang tersembunyi di dasar hati "
" ketika kita berpikir tentang dia, kita akan merasa seperti .. ummm .. "
" selalu merasa sedikit sakit di dalam "
" tapi kita masih ingin mempertahankan dia "
" meskipun aku tidak tau dimana dia sekarang "
" apa yang dia lakukan "
" tapi dia adalah orang yang membuatku mengetahui hal ini ..."
......
.......
" hal - hal gila yang disbut cinta "

Kamis, 13 Desember 2012

Berjilbab, berhijab dan berkerudung ???

Kemarin waktu mau ikut mentoring rasanya tu males banget. Di weekend kudu ke kampus ? Hoaammm.
Tapi alhamdulillah bisa ngalahin setan. Haha, pergi juga ke kampusku tercinta dan mendapat pelajaran tentang berkerudung, berjilbab, dan berhijab :)
Mari kita bahas.

Jilbab
Berasal dari bahasa arab yang jamaknya Jalaabiib artinya pakaian yang lapang/luas. pengertiannya yaitu pakaian yang lapang dan dapat menutupi aurat wanita, kecuali muka hingga telapak tangan sampai pergelangan tangan saja yang terlihat. Jilbab ini adalah hukumnya wajib sebagai suatu keharusan yang pasti atau mutlak bagi wanita dewasa yang mukminat atau muslimat.

Kerudung
Yang ini berasal dari bahasa Indonesia. Dalam bahasa arabnya adalah khimaar, jamaknya khumur yaitu tutup atau tudung yang menutupi kepala,leher, sampai dada wanita.
Sekilas kerudung memiliki definisi yang hampir sama dengan jilbab, tetapi sesungguhnya tidak sama. Jilbab memiliki arti yang lebih luas, karena jilbab dapat didefinisikan sebagai busana muslimat yang membentuk suatu corak, yaitu busana yang menutup seluruh tubuhnya mulai dari atas kepala sampai kedua telapak kakinya yang jadi satu (menyatu) tanpa menggunakan kerudung lagi. Sedangkan khimar itu (kerudung) hanya tudung yang menutupi kepala hingga dada saja. Sama halnya seperti jilbab, khimar ini hukumnya wajib.


Hijab
Berasal dari bahasa arab, artinya tabir atau dinding/penutup.
Pengertian yang dimaksud dengan tabir atau dinding disini adalah tirai penutup atau sesuatu yang memisahkan/membatasi baik berupa tembok, bilik, gorden, kain dan lain-lain.


Singkatnya jilbab itu pakaian yang menutupi seluruh badan, kerudung itu adalah yang menutupi kepala, rambut sampai leher, sedangkan hijab itu gabungan dari jilbab dan kerudung.
Sekarang itu kan banyak bertebaran kelompok hijabers tuh yaa , hehe , yang membuktikan wanita berjilbab itu juga modis , tapi tetep sesuai syariat loh ya :)



Bagaimana Anda ? Sudahkah Anda berhijab ? Atau sudah berkerudung tapi belum berjilbab ? Atau bahkan belum berjilbab dan berkerudung ? Hanya Anda yang bisa menjawab :)
Kita lihat beberapa yang mengatakan sudah berkerudung tetapi nyatanya belum

Mari kita lihat perintah Allah bagi wanita untuk menutup auratnya 

" Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak memiliki keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kaiknya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung" (Q.S An-Nur 24: 31 )

Balasan bagi Wanita yang tidak mennutup auratnya , Rasullullah S.A.W bersabda :
"Wahai anakku Fatimah, sesungguhnya wanita-wanita yang digantung rambutnya, hingga otaknya mendidih didalam Neraka, adalah mereka yang (ketika hidup di dunia) tidak mau menutupi rambutnya (auratnya) untuk (sekedar menghindari) pandangan laki-laki yang bukan muhrimnya." ( H.R Bukhari - Muslim )

Balasan bagi Wanita yang telah menutup auratnya, Rasullullah SAW bersabda :
" Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah "Allah" di akhirat kelak, tetapi Allah akan mendatangi sendiri Wanita yang senanntiasa menjaga auratnya ketika di dunia dengan istiqamah. " (H.R Abu Daud)


Subhanallah ya teman-teman. Mulai sekarang mari kita berhijab :)
Wanita berhijab itu jauh lebih cantik :), hehe


laporan resin penukar ion


RESIN PENUKAR ION

Risma Sri Ayu
123020149
Asisten : Nadya Charisma Putri

Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui pemurnian atau pemisahan zat dengan metode resin penukar ion.

Prinsip Percobaan : Berdasarkan pada penukaran ion, dimana ion positif akan terikat oleh ion negatif dan juga sebaliknya dapat dijelaskan dengan persamaan berikut :
Mx (aq) + Res-H → Hx (aq) + Res-M
Hx (aq) + Res-OH → H2 (aq) + Res-M

Metode Percobaan :
Gambar 1 : Metode Percobaan Resin Penukar ion.

Hasil Pengamatan :
Tabel 1. Hasil Pengamatan Resin Penukar Ion.
Resin Kation
Resin Anion
Warna : Merah kecoklatan → Bening
Warna : Putih Keruh  → Bening
Reaksi : Fe2+ + 2KSCN → Fe(SCN)2 + 2K+
Reaksi : AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3
(Sumber : Risma Sri Ayu, Kelompok F, Meja 3, 2012)

Pembahasan :
Resin ion terdiri dari resin kation dan resin anion. Resin penukar ion merupakan salah satu metoda pemisahan menurut perubahan kimia. Resin penukar ion ada dua macam yaitu resin penukar kation dan resin penukar anion. Jika disebut resin penukar kation maka kation yang terikat pada resin akan digantikan oleh kation pada larutan yang dilewatkan. Begitupun pada resin penukar anion yang terikat pada resin akan dihantikan oleh anion pada larutan yang dilewatkan. (Anonim,2012)
Larutan yang melalui kolom disebut influent, sedangkan larutan yang keluar kolom disebut effluent. Proses pertukarannya adalah serapan dan proses pengeluaran ion adalah desorpsi atau elusi. Mengembalikan resin yang sudah terpakai kebentuk semula disebut regenerasi sedangkan proses pengeluaran ion dari kolom dengan reagent yang sesuai disebut elusi dan pereaksinya disebut eluent. (Hadyana, 1994)
Pada proses kolom ganda, air mentah mula-mula masuk ke dalam kolom penulcar kation. Di sini sernua kation yang terkandung dalam air (terutama ion kalsium, magnesium dan natrium) ditukar dengan ion hidrogen. Dalarn kolom berikutnya yang berisi penukar anion, maka anion (terutama ion khlorida, sulfat dan bikarbonat) ditukar dengan ion hidroksil. Ion hidrogen yang berasal dari penukar kation dan ion hidroksil dari penukar anion akan membentuk ikatan dan menghasilkan air. (Hadyana, 1994)
Setelah air terbentuk maka resin penukar ion harus diregenerasi. Pelaksanaan regenerasi pada proses kolorn ganda sangat sederhana. Ke dalam kolom penukar kation dialirkan asarn khlorida encer dan ke dalam kolom penukar anion dialirkan larutan natrium hidroksida encer. Regeneran yang berlebihan selanjutnya dibilas dengan air. (Hadyana, 1994)
Pada proses unggun campuran – kolom tunggal, resin penukar kation dan penukar anion dicampur menjadi satu dalam sebuah kolom tunggal. Dengan proses unggun campuran dapat dicapai tingkat kemurnian air yang jauh lebih tinggi daripada dengan proses kolom ganda. Sebaliknya, pada proses unggun campuran regenerasi resin penukar lebih kompleks. (Hadyana, 1994)
Langkah-langkah kerja pada regenerasi unggun campuran : Pernisahan resin penukar kation dan penukar anion dengan cara klasifikasi menggunakan air (pencucian kembali dari bawah ke atas). Dalam hal ini resin penukar anion yang lebih ringan (kebanyakan berwarna lebih terang) akan berada di atas resin 349 penukar kation yang lebih berat (kebanyakan berwarna lebih gelap). Pencucian kembali harus dilangsungkan terus sampai di antara kedua resin terlihat suatu lapisan pemisah yang tajam. (Hadyana, 1994)
Untuk regenerasi, regeneran bersama dengan air dialirkan melewati kedua lapisan resin Asam khlorida encer dialirkan dari bawah ke atas melewati resin penukar kation, dan dikeluarkan dari kolom pada ketinggian lapisan pernisah. Larutan natrium hidroksida encer dialirkan dari atas ke bawah melewati resin penukar anion, juga dikeluarkan pada keting gian lapisan pemisah. Kelebihan kedua regeneran kemudian dicuci dengan air. (Hadyana, 1994)
Ketinggian permukaan air dalam kolom diturunkan dan kedua resin penukar dicampur dengan cara memasukkan udara tekan dari ujung bawah kolom. Pencucian ulang unggun campuran dengan air dari atas ke bawah, sampai alat ukur konduktivitas menunjukkan kondisi kemurnian air yang diinginkan. Sekarang instalasi siap untuk dioperasikan lagi. Baik pada instalasi pelunakan maupun pada instalasi demineralisasi air, maka pengalihan dari kondisi operasi ke proses regenerasi, pelaksanaan regenerasinya sendiri, dan pengalilian kembah ke kondisi 350 operasi dapat dilakukan baik secara manual maupun secara otomatik. (Hadyana, 1994)
Untuk mencapai kualitas air atau performansi yang optimal dan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada resin penukar, maka petunjuk kerja yang diberikan oleh pabrik pembuat instalasi (misalnya mengenai urutan pelaksanaan operasi, kuantitas dan konsentrasi regeneran, waktu regenerasi dan waktu pencucian) harus diikuti dengan seksama. (Hadyana, 1994)
Pada saat bekerja dengan asam dain basa yang diperlukan untuk regenerasi, perlengkapan keselamatan perorangan yang sesuai harus digunakan. Air buangan yang keluar pada regenerasi dapat bersifat asam, basa atau mengandung garam. dan karena itu dalam hubungannya dengan pelestarian lingkungan harus ditangani seperti air limbah kimia. (Hadyana, 1994)
Ukuran performansi sebuah instalasi penukar ion adalah kuantitas cairan yang diproduksi per jam (atau selang waktu di antara dua regenerasi). Performansi tergantung pada besarnya alat atau kuantitas penukar, pada kuantitas ion yang akan dipisahkan (dengan syarat kemurnian air yang diinginkan telah tertentu) dan pada tingkat kemurnian yang diminta. Untuk operasi yang semi kontinu (bila pengolahan air tidak bolch berhenti di tengah-tengah) diperlukan dua buah unit yang dihubungkan secara paralel. Karena proses pertukaran dan proses regenerasi tidak dapat berlangsung pada saat yang bersamaan, kedua unit tersebut bekerja secara bergantian, yang satu sebagai penukar ketika yang lain sedang regenerasi. (Hadyana, 1994)
Fungsi glasswool adalah untuk menahan isian dan menyaring larutan yang akan dimurnikan. Selain menggunakan glasswool dapat juga digunakan bulu angsa dan kapas. (Hadyana, 1994)
Aplikasi dalam bidang pangan untuk resin penukar ion adalah untuk memurnikan air.

Kesimpulan :
Pada hasil percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil resin anion dan kation yang berwarna bening. Resin kation memiliki reaksi Fe2+ + KSCN → Fe(SCN)2 + K+ dan pada resin anion diperoleh reaksi AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3.





DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Pemanfaatan Resin Penukar Ion. chubbymoddy.wordpress.com
Akses: 12 Desember 2012
Hadyana,A.Ir.Setiono. 1994.  Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik1 : Jakarta

Laporan Pemurnian


FILTRASI, SENTRIFUGASI, EKSTRAKSI, DAN REKRISTALISASI

Risma Sri Ayu
123020149
Asisten : Nadya Charisma Putri

Tujuan Percobaan : Untuk mendapatkan suatu zat murni dengan berbagai metode pemurnian. Memisahkan campuran zat dari campuran cair dan campuran padat serta membandingkan hasil dan metode pemurnian yang berbeda, misalnya filtrate dan sentrat.

Prinsip Percobaan : Filtrasi berdasarkan pada perbedaan ukuran partikel yang akan dilewatkan melalui penyaring. Sentrifugasi berdasarkan pada perbedaan berat jenis yang akan dipisahkan dengan cara memutar menggunakan gaya sentrifugasi. Ekstraksi berdasarkan kepada penambahan zat ketiga diantara dua zat yang saling tercampur, namun zat yang ketiga tidak ikut bereaksi. Rekristalisasi berdasarkan pada proses pengkristalan kembali zat kristal yang telah terlarut.

Metode Percobaan :
     
Gambar 1. Metode Percobaan Sentrifugasi, Filtrasi, Ekstraksi dan Rekristalisasi.

Hasil Pengamatan :
Tabel Hasil Pengamatan Filtrasi, Sentrifugasi, Rekristalisasi dan Ekstraksi.
No
Pengamatan
Hasil
1
Filtrasi
·         Adanya endapan berwarna putih dibawahnya
·         Terdapat endapan berwarna bening keruh di atas filtrat
2
Sentrifugasi
·         Lebih bening dibandingkan dengan hasil sentrifugasi
·         Tidak ada endapan
3
Ekstraksi
·         Terdapat endapan berwarna ungu
·         Terdapat sentrat berwarna bening di atas filtrat
4
Rekristalisasi
a.       NaCl
Kristal Nacl berbentuk kubus.
b.      CuSO4
Kristal CuSO4 berbentuk seperti jarum.
(Sumber : Risma Sri Ayu, Kel. F, Meja 3, 2012)



Pembahasan :
Sentrifugasi adalah pemisahan dengan menggunakan gaya putaran atau gaya sentrifugal. Partikel dipisahkan dari liquid dengan adanya gaya sentrifugal pada berbagai variasi ukuran dan densitas campuran larutan. (Raymond Chang, 2003)
Peralatan sentrifugasi terdiri dari :
a. Pengendapan sentrifugal/centrifugal settling
- Tubular : pemisahan liquid-liquid emulsion
- Disk bowl : pemisahan liquid-liquid
b. Filtrasi sentrifugal
Gaya sentrifugal digunakan untuk mendapatkan perbedaan tekanan sehingga slurry dalam filter akan mengalir ke penyaring.
Pada operasi sentrifugasi dengan cara pengendapan, kecepatan pengendapan dipengaruhi oleh : kecepatan sudut (ω) disamping faktor-faktor lain seperti pada perhitungan kecepatan sedimentasi. laju alir volumetrik umpan dipengaruhi oleh kecepatan sudut (ω), diameter partikel (Dp), densiti partikel dan cairan, viskositas dan diameter tabung centrifuge.
Gaya-gaya pada sentrifugal separator :
1. Gaya sentrifugal
2. Gaya grafitasi
    Jika pengendapan dengan menggunakan sentrifugal kurang efisien, maka digunakan sentrifugal filrasi. dimana sentrifugal filtrasi ini lebih rumuit dari filtrasi biasa yang menggunakan perbedaan tekanan, dimana area aliran dan gaya dorong meningkat sebanding dengan jarak horizontal.
Larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut (solvent) pada umumnya adalah zat yang berada pada larutan dalam jumlah yang besar, sedangkan zat lainnya dianggap sebagai zat terlarut (solute). (Raymond Chang, 2003)
Pelarut memenuhi beberapa fungsi dalam reaksi kimia, dimana pelarut melarutkan reaktan dan reagen agar keduanya bercampur, sehingga hal ini akan memudahkan penggabungan antara reaktan dan reagen yang seharusnya terjadi agar dapat merubah reaktan menjadi produk. Pelarut juga bertindak sebagai kontrol suhu, salah satunya untuk meningkatkan energi dari tubrukan partikel sehingga partikel-partikel tersebut dapat bereaksi lebih cepat, atau untuk menyerap panas yang dihasilkan selama reaksi eksotermik.
Pada umumnya pelarut yang baik mempunyai kriteria sebagai berikut :
1. Pelarut harus tidak reaktif (inert) terhadap kondisi reaksi.
2. Pelarut harus dapat melarutkan reaktan dan reagen.
3. Pelarut harus memiliki titik didih yang tepat.
4. Pelarut harus mudah dihilangkan pada saat akhir dari reaksi.
Kriteria kedua adalah dengan menggunakan prinsip like dissolves like, dimana reaktan yang nonpolar akan larut dalam pelarut nonpolar sedangkan reaktan yang polar akan larut pada pelarut polar. Dalam hal ini juga terdapat tiga ukuran yang dapat menunjukkan kepolaran dari suatu pelarut yaitu :
a. momen dipol
b. konstanta dielektrik
c. kelarutannya dengan air
Molekul dari pelarut dengan momen dipol yang besar dan konsanta dielektrik yang tinggi termasuk polar. Sedangkan molekul dari pelarut yang memilki momen dipol yang kecil dan konstanta dielektrik rendah diklasifikasikan sebagai nonpolar. Sedangkan secara operasional, pelarut yang larut dengan air termasuk polar, sedangkan pelarut yang tidak larut dalam air termasuk nonpolar.
Berdasarkan kepolaran pelarut, maka para ahli kimia mengklasifikasikan pelarut ke dalam tiga kategori yaitu :
a. Pelarut Protik Polar
Protik menunjukkan atom hidrogen yang menyerang atom elektronegatif yang dalam hal ini adalah oksigen. Dengan kata lain pelarut protik polar adalah senyawa yang memiliki rumus umum ROH. Contoh dari pelarut protik polar ini adalah air H2O, metanol CH3OH, dan asam asetat (CH3COOH).
b. Pelarut Aprotik Dipolar
Aprotik menunjukkan molekul yang tidak mengandung ikatan O-H. Pelarut dalam kategori ini, semuanya memiliki ikatan yang memilki ikata dipol besar. Biasanya ikatannya merupakan ikatan ganda antara karbon dengan oksigen atau nitorgen. Contoh dari pelarut yang termasuk kategori ini adalah aseton [(CH3)2C=O] dan etil asetat (CH3CO2CH2CH3).
c. Pelarut Nonpolar
Pelarut nonpolar merupakan senyawa yang memilki konstanta dielektrik yang rendah dan tidak larut dalam air. Contoh pelarut dari kategori ini adalah benzena (C6H6), karbon tetraklorida (CCl4) dan dietil eter (CH3CH2OCH2CH3).
Kristal telah diklasifikasikan berdasarkan cara penyusunan partikelnya.
1.      Kristal logam
Kisi kristal logam terdiri atas atom logam yang terikat dengan ikatan logam. Kilap logam diakibatkan oleh sejumlah besar orbital molekul kristal logam. Karena sedemikian banyak orbital molekul, celah energi antara tingkat-tingkat energi itu sangatkecil. Bila permukaan logam disinari, elektron akan mengabsorbsi energi sinar tersebutdan tereksitasi. Akibatnya, rentang panjang gelombang cahaya yang diserap sangat lebar.Bila elektron yang tereksitasi melepaskan energi yang diterimanya dan kembali kekeadaan dasar, cahaya dengan rentang panjang gelombang yang lebar akan dipancarkan,yang akan kita amati sebagai kilap logam.
2.      Kristal ionik 
Kristal ionik semacam natrium khlorida (NaCl) dibentuk oleh gaya tarik antara ion bermuatan positif dan negatif.
3.      Kristal molekular
Kristal dengan molekul terikat oleh gaya antarmolekul semacam gaya van der Waals disebut dengan kristal molekul
4.      Kristal kovalen
Banyak kristal memiliki struktur mirip molekul-raksasa atau mirip polimer.
5.      Kristal cair
Kristal memiliki titik leleh yang tetap, dengan kata laun, kristal akan mempertahankantemperatur dari awal hingga akhir proses pelelehan.

Kesimpulan :
Dari hasil percobaan, pada percobaan filtrasi diperoleh filtrat berwarna bening, sedangkan pada percobaan sentrifugasi diperoleh sentrat berwarna bening keruh dan terdapat endapan CaO. Maka dari hasil filtrasi dan sentrifugasi dapat dibandingkan bahwa filtrat hasil filtrasi hasilnya lebih bening daripada sentrat hasil sentrifugasi. Pada percobaan ekstraksi, diperoleh hasil berwarna bening dan ungu. Dan pada rekristalisasi, kristal NaCl berbentuk kubus dan kristal CuSO4 berbentuk seperti jarum.


DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti, Jilid 1, Erlangga, Jakarta
Anonim. 2012. Jenis-Jenis Kristal. www.scribd.com Akses: 9 Desember 2012