RESIN
PENUKAR ION
Risma Sri Ayu
123020149
Asisten
: Nadya Charisma Putri
Tujuan
Percobaan : Untuk mengetahui pemurnian atau pemisahan zat
dengan metode resin penukar ion.
Prinsip
Percobaan : Berdasarkan pada penukaran ion, dimana ion
positif akan terikat oleh ion negatif dan juga sebaliknya dapat dijelaskan
dengan persamaan berikut :
Mx (aq)
+ Res-H → Hx (aq) + Res-M
Hx (aq)
+ Res-OH → H2 (aq) + Res-M
Metode
Percobaan :
|
Gambar 1 :
Metode Percobaan Resin Penukar ion.
Hasil
Pengamatan :
Tabel 1. Hasil
Pengamatan Resin Penukar Ion.
Resin Kation
|
Resin Anion
|
Warna
: Merah kecoklatan → Bening
|
Warna
: Putih Keruh → Bening
|
Reaksi
: Fe2+ + 2KSCN → Fe(SCN)2 + 2K+
|
Reaksi
: AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3
|
(Sumber
: Risma Sri Ayu, Kelompok F, Meja 3, 2012)
Pembahasan
:
Resin ion terdiri dari resin kation dan resin anion.
Resin penukar ion merupakan salah satu metoda pemisahan menurut perubahan
kimia. Resin penukar ion ada dua macam yaitu resin penukar kation dan resin
penukar anion. Jika disebut resin penukar kation maka kation yang terikat pada
resin akan digantikan oleh kation pada larutan yang dilewatkan. Begitupun pada
resin penukar anion yang terikat pada resin akan dihantikan oleh anion pada
larutan yang dilewatkan. (Anonim,2012)
Larutan yang melalui kolom disebut influent,
sedangkan larutan yang keluar kolom disebut effluent. Proses
pertukarannya adalah serapan dan proses pengeluaran ion adalah desorpsi atau elusi. Mengembalikan resin yang sudah
terpakai kebentuk semula disebut regenerasi sedangkan proses pengeluaran ion
dari kolom dengan reagent yang sesuai disebut elusi dan pereaksinya disebut eluent.
(Hadyana, 1994)
Pada
proses kolom ganda, air mentah mula-mula masuk ke dalam kolom penulcar kation.
Di sini sernua kation yang terkandung dalam air (terutama ion kalsium,
magnesium dan natrium) ditukar dengan ion hidrogen. Dalarn kolom berikutnya
yang berisi penukar anion, maka anion (terutama ion khlorida, sulfat dan
bikarbonat) ditukar dengan ion hidroksil. Ion hidrogen yang berasal dari
penukar kation dan ion hidroksil dari penukar anion akan membentuk ikatan dan
menghasilkan air. (Hadyana, 1994)
Setelah
air terbentuk maka resin penukar ion harus diregenerasi. Pelaksanaan regenerasi
pada proses kolorn ganda sangat sederhana. Ke dalam kolom penukar kation
dialirkan asarn khlorida encer dan ke dalam kolom penukar anion dialirkan
larutan natrium hidroksida encer. Regeneran yang berlebihan selanjutnya dibilas
dengan air. (Hadyana, 1994)
Pada
proses unggun campuran – kolom tunggal, resin penukar kation dan penukar anion
dicampur menjadi satu dalam sebuah kolom tunggal. Dengan proses unggun campuran
dapat dicapai tingkat kemurnian air yang jauh lebih tinggi daripada dengan
proses kolom ganda. Sebaliknya, pada proses unggun campuran regenerasi resin
penukar lebih kompleks. (Hadyana, 1994)
Langkah-langkah
kerja pada regenerasi unggun campuran : Pernisahan resin penukar kation dan
penukar anion dengan cara klasifikasi menggunakan air (pencucian kembali dari
bawah ke atas). Dalam hal ini resin penukar anion yang lebih ringan (kebanyakan
berwarna lebih terang) akan berada di atas resin 349 penukar kation yang lebih
berat (kebanyakan berwarna lebih gelap). Pencucian kembali harus dilangsungkan
terus sampai di antara kedua resin terlihat suatu lapisan pemisah yang tajam.
(Hadyana, 1994)
Untuk regenerasi, regeneran bersama dengan air
dialirkan melewati kedua lapisan resin Asam khlorida encer dialirkan dari bawah
ke atas melewati resin penukar kation, dan dikeluarkan dari kolom pada
ketinggian lapisan pernisah. Larutan natrium hidroksida encer dialirkan dari
atas ke bawah melewati resin penukar anion, juga dikeluarkan pada keting gian
lapisan pemisah. Kelebihan kedua regeneran kemudian dicuci dengan air.
(Hadyana, 1994)
Ketinggian permukaan air dalam kolom diturunkan dan
kedua resin penukar dicampur dengan cara memasukkan udara tekan dari ujung
bawah kolom. Pencucian ulang unggun campuran dengan air dari atas ke bawah,
sampai alat ukur konduktivitas menunjukkan kondisi kemurnian air yang
diinginkan. Sekarang
instalasi siap untuk dioperasikan lagi. Baik pada instalasi pelunakan maupun
pada instalasi demineralisasi air, maka pengalihan dari kondisi operasi ke
proses regenerasi, pelaksanaan regenerasinya sendiri, dan pengalilian kembah ke
kondisi 350 operasi dapat dilakukan baik secara manual maupun secara otomatik.
(Hadyana, 1994)
Untuk
mencapai kualitas air atau performansi yang optimal dan untuk mencegah
terjadinya kerusakan pada resin penukar, maka petunjuk kerja yang diberikan
oleh pabrik pembuat instalasi (misalnya mengenai urutan pelaksanaan operasi,
kuantitas dan konsentrasi regeneran, waktu regenerasi dan waktu pencucian)
harus diikuti dengan seksama. (Hadyana, 1994)
Pada saat
bekerja dengan asam dain basa yang diperlukan untuk regenerasi, perlengkapan
keselamatan perorangan yang sesuai harus digunakan. Air buangan yang keluar
pada regenerasi dapat bersifat asam, basa atau mengandung garam. dan karena itu
dalam hubungannya dengan pelestarian lingkungan harus ditangani seperti air
limbah kimia. (Hadyana, 1994)
Ukuran
performansi sebuah instalasi penukar ion adalah kuantitas cairan yang
diproduksi per jam (atau selang waktu di antara dua regenerasi). Performansi
tergantung pada besarnya alat atau kuantitas penukar, pada kuantitas ion yang
akan dipisahkan (dengan syarat kemurnian air yang diinginkan telah tertentu)
dan pada tingkat kemurnian yang diminta. Untuk operasi yang semi kontinu (bila
pengolahan air tidak bolch berhenti di tengah-tengah) diperlukan dua buah unit
yang dihubungkan secara paralel. Karena proses pertukaran dan proses regenerasi
tidak dapat berlangsung pada saat yang bersamaan, kedua unit tersebut bekerja
secara bergantian, yang satu sebagai penukar ketika yang lain sedang
regenerasi. (Hadyana, 1994)
Fungsi
glasswool adalah untuk menahan isian dan menyaring larutan yang akan
dimurnikan. Selain menggunakan glasswool dapat juga digunakan bulu angsa dan
kapas.
(Hadyana, 1994)
Aplikasi dalam bidang pangan untuk resin penukar ion
adalah untuk memurnikan air.
Kesimpulan :
Pada hasil percobaan yang telah dilakukan, maka
diperoleh hasil resin anion dan kation yang berwarna bening. Resin kation
memiliki reaksi Fe2+ + KSCN → Fe(SCN)2 + K+
dan pada resin anion diperoleh reaksi AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
2012. Pemanfaatan Resin Penukar Ion. chubbymoddy.wordpress.com
Akses: 12 Desember 2012
Hadyana,A.Ir.Setiono.
1994. Kimia Analisis Kuantitatif
Anorganik1 : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar